Harlah ke-90 Tahun, GP Ansor Maros Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Ancaman Radikalisme

TARGET BERITA.com, Maros – Bagian dari rangkaian peringatan Harlah ke-90 tahun, GP Ansor Maros menggelar dialog kebangsaan tentang ancaman radikalisme terhadap demokrasi Indonesia. Acara berlangsung di Cafe Bagas, Senin (27/4/2024).

Hadir sebagai narasumber: Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros H. Muhammad, Ketua LTNU Sulsel Syamsurijal Adhan, Kepala Kesbangpol Maros Muh. Jufri, dan Ketua KPU Maros Jumaedi serta anggota Bawaslu Maros S. Mahmuddin.
Dalam sambutannya, Ketua GP Ansor Kabupaten Maros Abustan, menyampaikan bahwa 90 tahun Ansor telah memiliki kontribusi aktif bahkan pengorbanan riil untuk tegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Maka, menurutnya segala upaya yang akan merongrong negara Indonesia yang merupakan kesepakatan para leluhur bangsa, para ulama bangsa akan selalu ditentang dan dilawan.
“Kita tidak mau ada yang merusak keutuhan Negara ini, yang merupakan kesepakatan pendiri dan leluhur bangsa dan para ulama kita.”

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Maros, KH. Ibnu Hajar Arif, sangat mengapresiasi kegiatan. Dirinya berharap, semua Banom NU harus saling memacu program.
Narasumber pertama, Ketua LTNU Sulsel yang juga merupakan peneliti BRIN Syamsurijal Adhan, bahwa makna radikal telah mengalami pergeseran, yang cenderung mengedepankan kekerasan untuk mencapai tujuan.

“Kita awali dengan kesepakatan bahwa yang akan kita diskusikan bahwa radikalisme yang kita maksud adalah gagasan dan tindakan mengedepankan kekerasan dan ingin mengganti dasar negara.
“Awalnya bagus, secara gerakan bagus, karena radikal itu artinya mengakar. Pemuda dulu, melawan penjajah dengan radikal. Tapi kemudian mengalami pergeseran yang cenderung mengedepankan kekerasan untuk mencapai tujuan.
“Radikalisme yang berbasis agama, itu bisa saja karena salah dalam memahami ajaran agamanya masing-masing. Bukan hanya Islam, tapi di agama lain juga ada. Semua agama, penganutnya berpotensi untuk bisa radikal: dari pikiran atau tindakan.
Terkait ini, Syamsurijal menawarkan solusi untuk mengatasi akar masalah radikalisme, dengan mengedepankan ekonomi kekeluargaan dan mengedepankan pemahaman keagamaan yang berbasis pada ulama dan pengetahuan lokal. Dirinya menyebut sebagai gerakan kultural keagamaan.

Selanjutnya, Kakankemenag Maros Muhammad, menyampaikan bahwa Kemenag hadir untuk seluruh agama, mewadahi semua agama. “Mewaspadai bahaya laten dari dalam negeri dan luar negeri. Tetap kita waspada.”
“Kemenag akan selalu terbuka bersama organisasi keagamaan, bila ada kelompok yang akan masuk di Kabupaten Maros. Menyikapi organisasi di Maros, diskusi bersama apakah diterima atau tidak, harus dengan pendekatan persuasif.

“Jangan terlalu menekan karena akan menjadi senjata makan tuan. Jangan sampai bersikap, pimpinan kita menjadi malu. Kita duduk bersama.”
Kepala Kesbangpol Muh Jufri, mewakili Bupati Maros menyampaikan apresiasi kegiatan yang digelar GP Ansor. Dirinya berharap, kegiatan serupa bisa dilakukan hingga di desa-desa di Kabupaten Maros.
Ketua KPU Kabupaten Maros Jumaedi, dalam momen ini berterima kasih telah mengawal agenda demokrasi. “Di Kabupaten Maros, 84 persen partisipasi di Pemilu serentak 2024, ini meningkat. Tentu ini bagian dari kontribusi penting organisasi pemuda kita.”
“Isu ini, radikalisme, bisa menjadi acuan kita dalam proses penyelenggaraan Pemilu, isu-isu seperti ini. Supaya menjadi catatan tersendiri terhadap kualitas demokrasi kita.
“Ada juga pemilih yang menolak untuk didata, mungkin mereka terpapar paham-paham tertentu. Isu ini tentu terkait dengan proses demokrasi di negara kita.”

Sementara itu, anggota Bawaslu Maros S.Mahmuddin, menyampaikan bahwa dalam proses demokrasi tetap harus mewaspadai gerakan radikal. “Kita harus selalu waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif.”
Selanjutnya, forum berlangsung dalam sesi diskusi yang hangat, terkait langkah-langkah riil mencegah paham radikal. (Agung)

Penulis: Agung Editor: Irwan jaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *